Ditulisoleh Tim Redaksi Klikhijau.com. Puisi Taufiq Ismail harus diakui sarat makna dan pesan moral. Bahkan mendengan namanya saja. Ingatan kita akan tertuju pada puisi-puisi religi dan kritis. Puisi-puisi dari lelaki kelahiran 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatra Barat itu, memang terkenal dengan puisi religinya. TaufikIsmail selaku penulis puisi yang berjudul membaca tanda-tanda kini mengajak para pembaca untuk memahami makna dari puisi tersebut. Makna dari puisi di atas ialah kita harus peka terhadap perubahan alam yang semakin lama semakin memperihatinkan. Makna dalam bait puisi tersebut yaitu kelalaian kita untuk menjaga alam sekitar, sehingga MembacaTanda-Tanda. Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita. Ada sesuatu yang mulanya tidak begitu jelas tapi kita kini mulai merindukannya. Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya Burung-burung kecil tak lagi berkicau pergi hari. Puisi"Membaca Tanda-tanda" Karya Taufiq Ismail. Beritabaru.co. 15/03/2022. Subscribe. Puisi - Taufiq Ismail, penyair yang dikenal luas sebagai tokoh sastrawan Angkatan '66 ini lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan. Dalam Tempo, Mei 2008 disebutkan bahwa ia pernah menggunakan nama samaran, yaitu Nur Fadjar. Meskipunterdapat banyak kejanggalan dalam film tersebut, tetapi nampak beberapa bencana yang luar biasa, seperti gunung meletus, gempa bumi yang dahsyat, serta tsunami besar. Puisi "Membaca Tanda-Tanda" milik Taufik Ismail ini menggunakan kata sederhana namun tak mengurangi keindahan gaya bahasanya. Imaji yang terkandung juga seakan-akan TRIBUNJATENGCOM - Puisi Membaca Tanda-tanda Taufik Ismail: Membaca Tanda-Tanda. Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan. dan meluncur lewat sela-sela jari kita. Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas. tapi kini kita mulai merasakannya. Kita saksikan udara abu-abu warnanya. Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya. esfREer. 0% found this document useful 0 votes1K views6 pagesDescriptionsemoga bermanfaatCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views6 pagesMembaca Tanda Puisi Karya Taufik IsmailJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Puisi – Taufiq Ismail, penyair yang dikenal luas sebagai tokoh sastrawan Angkatan ’66 ini lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan. Dalam Tempo, Mei 2008 disebutkan bahwa ia pernah menggunakan nama samaran, yaitu Nur Fadjar. Taufiq Ismail itu penyair yang membutuhkan pendengar karena padanya ada pesan yang didasarkan pada keyakinan agama Islam yang kuat dan sekaligus sebagai orang yang selalu melibatkan dirinya dengan sungguh-sungguh kepada masalah sosial politik pada masanya. Puisi dengan judul Membaca Tanda-tanda karya Taufik Ismail merupakan salah satu dari sekian banyak puisi yang di tulis oleh Taufik Ismail. Beberapa puisi yang ditulis beliau ialah kembalikan Indonesia padaku, mencari sebuah masjid, Malu Aku Jadi Orang Indonesia dan masih banyak lagi. Taufik Ismail dalam puisinya Membaca Tanda-tanda banyak menyindir manusia sebagai khalifah di bumi yang masih saja merusak alam dengan perburuan hewan, penebangan hutan, dan lain sebagainya yang menyebabkan alam kehilangan keindahannya. Berikut Puisi Membaca Tanda-tanda Karya Taufiq Ismail. Membaca Tanda-tanda Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangandan meluncur lewat sela-sela jari kitaAda sesuatu yang mulanya tidak begitu jelastapi kita kini mulai merindukannya Kita saksikan udara abu-abu warnanyaKita saksikan air danau yang semakin surut jadinyaBurung-burung kecil tak lagi berkicau pergi hariHutan kehilangan rantingRanting kehilangan daunDaun kehilangan dahanDahan kehilangan hutan Kita saksikan zat asam didesak asam arangdan karbon dioksida itu menggilas paru-paru Kita saksikanGunung membawa abuAbu membawa batuBatu membawa linduLindu membawa longsorLongsor membawa airAir membawa banjirBanjir air mata Kita telah saksikan seribu tanda-tandaBisakah kita membaca tanda-tanda? AllahKami telah membaca gempaKami telah disapu banjirKami telah dihalau api dan hamaKami telah dihujani api dan batuAllahAmpunilah dosa-dosa kamiBeri kami kearifan membaca tanda-tanda Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tanganakan meluncur lewat sela-sela jari Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelastapi kini kami mulai merindukannya. PuisiTerbaik - Kumpulan Puisi Karya Taufik Ismail Membaca Tanda-Tanda Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas tapi kini kita mulai merindukannya Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya Burung-burung kecil tak lagi berkicau pagi hari Hutan kehilangan ranting Ranting kehilangan daun Daun kehilangan dahan Dahan kehilangan hutan Kita saksikan zat asam didesak asam arang dan karbon dioksid itu menggilas paru-paru Kita saksikan Gunung memompa abu Abu membawa batu Batu membawa lindu Lindu membawa longsor Longsor membawa air Air membawa banjir Banjir membawa air air mata Kita telah saksikan seribu tanda-tanda Bisakah kita membaca tanda-tanda? Allah Kami telah membaca gempa Kami telah disapu banjir Kami telah dihalau api dan hama Kami telah dihujani abu dan batu Allah Ampuni dosa-dosa kami Beri kami kearifan membaca Seribu tanda-tanda Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas tapi kini kami mulai merindukannya. Taufik Ismail 1982 Puisi Membaca Tanda-tanda Taufik Ismail Puisi Membaca Tanda-tanda Taufik Ismail Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita Kamis, 15 Oktober 2020 1048 KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOSastrawan Taufiq Ismail membacakan puisi saat Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut Partai Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD 2014 di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin 14/1/2013. Puisi Membaca Tanda-tanda Taufik Ismail - Puisi Membaca Tanda-tanda Taufik Ismail Membaca Tanda-Tanda Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangandan meluncur lewat sela-sela jari kita Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelastapi kini kita mulai merasakannya Kita saksikan udara abu-abu warnanyaKita saksikan air danau yang semakin surut jadinyaBurung-burung kecil tak lagi berkicau pagi hari Hutan kehilangan rantingRanting kehilangan daunDaun kehilangan dahanDahan kehilangan hutan Kita saksikan zat asam didesak karbon dioksid itu menggilas paru-paru Kita saksikanGunung membawa abuAbu membawa batuBatu membawa linduLindu membawa longsorLongsor membawa airAir membawa banjirBanjir air mata Kita telah saksikan seribu tanda-tandaBiskah kita membaca tanda-tanda?AllahKami telah membaca gempaKami telah disapu banjirKami telah dihalau api dan hamaKami telah dihujani abu dan batuAllah Ampuni dosa-dosa kami Beri kami kearifan membaca tanda-tandaKarena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tanganakan meluncur lewat sela-sela jari Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelastapi kini kami mulai merindukanya. * Type PDF Date December 2019 Size Author Iqlima Ayu Ningsih This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA DOWNLOAD as PDF DOWNLOAD as DOCX DOWNLOAD as PPTX This is a non-profit website to share the knowledge. To maintain this website, we need your help. A small donation will help us alot.

membaca tanda tanda karya taufik ismail